USDJPY Gagal Bertahan Di Kisaran 140.00 Sembari Menantikan Data Inflasi
Kuatnya ekspektasi terkait Federal Reserve kemungkinan besar akan melwatkan kenaikan suku bunga di bulan Juni, sehingga menyeret US Dollar ke level terendahnya sejak 22 Mei lalu dan sekaligus juga menjadi faktor utama yang memberikan tekanan bagi pasangan mata uang USDJPY ke kisaran yang lebih rendah.
FUNDAMENTAL
Setelah berhasil mencatat kenaikannya dalam dua hari beruntun, pasangan mata uang USDJPY gagal bertahan di kisaran 140.00 dan berada di bawah tekanan jual selama sesi Asia pagi hari tadi, sehingga mencatat penurunan hampir 0.15% di perdagangan hari ini.
Kuatnya ekspektasi terkait Federal Reserve kemungkinan besar akan melwatkan kenaikan suku bunga di bulan Juni, sehingga menyeret US Dollar ke level terendahnya sejak 22 Mei lalu dan sekaligus juga menjadi faktor utama yang memberikan tekanan bagi pasangan mata uang USDJPY ke kisaran yang lebih rendah.
Selain itu banyaknya pejabat The Fed berpengaruh yang mengangkat pertaruhan mengenai jeda pengetatan kebijakan moneter bank sentral AS selama setahun belakangan, yang pada akhirnya memicu terjadinya penurunan dalam imbal hasil obligasi Treasury AS yang membebani Greenback.
Sementara itu prospek intervensi otoritas Jepang di pasar mata uang sebagai langkah untuk mendukung mata uang domestiknya, serta dikombinasikan dengan kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi global sehingga memberikan dukungan bagi safe-haven Yen, meskipun masih ada ekspektasi bahwa BoJ akan bertahan dengan nada dovishnya yang kemungkinan besar akan membatasi kenaikan nilai Yen dan membantu membatasi penurunan pasangan mata uang tersebut untuk saat ini.
Pada awal pekan ini Deputi Gubernur Bank of Japan, Masazumi Wakatabe mengatakan bahwa ada kasus luar biasa untuk melanjutkan langkah kebijakan moneter yang sangat longgar.
Dengan demikian fokus pasar akan tetap tertuju pada rilis angka inflasi konsumen AS yang akan dirilis pada malam nanti, dimana angka inflasi yang kuat akan mendukung prospek pengetatan lebih lanjut dan tentunya akan memberikan dukungan secara moderat terhadap pasangan USDJPY.
TEKNIKAL
Hingga memasuki sesi perdagangan waktu Eropa siang hari tadi, pergerakan pasangan mata uang USDJPY masih berada dalam range antara 139.16 - 139.58, yang berada di antara level 38.2% dan 50% Fibonacci, meskipun sentimen saat ini masih memberikan dukungan terhadap US Dollar menjelang dirilisnya data inflasi konsumen AS malam nanti.
Pergerakan dalam kecenderungan mengerucut dapat terlihat dengan terbentuknya pola Symmetrical Triangle di jangka pendeknya dalam timeframe H4 untuk saat ini, yang mana open candle berikutnya harus mengkonfirmasi open di atas level 139.70 yang menjadi batas psikologis bagi USDJPY untuk kembali berada di kisaran 140.00.
Namun jika level 139.17 mampu di break-down, yang artinya ada open candlestick di bawah level harga tersebut, maka hambatan awal bagi penurunan USDJPY ada di kisaran 138.76 yang berada di level 61.8% Fibonacci.
Jika melihat sinyal dalam indikator MACD yang saat ini masih bergerak di dekat level 50%, maka peluang dukungan teknikal bagi kenaikan pasangan mata uang USDJPY nampaknya masih cukup terbuka, mengingat saat ini sentimen pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed sebesar 25 bps terpantau semakin besar, sehingga hal ini akan mewakili nada hawkish yang nampaknya belum bisa ditinggalkan oleh The Fed, kecuali data CPI memberikan petunjuk bahwa laju inflasi telah berada di jalur penurunan moderatnya.