Ikuti Jejak FED Rate, Bunga Hipotek AS Sentuh Level Tertinggi 23 Tahun di 7.41%

Suku bunga kontrak untuk KPR tetap 30 tahun naik 10 basis poin menjadi 7,41% pada pekan yang berakhir 22 September, menurut data yang dirilis oleh Mortgage Bankers Association. Akibatnya, indeks permohonan pembelian rumah turun menjadi 144,8, salah satu angka terendah dalam beberapa dekade.

Oct 2, 2023 - 10:36
 0  147
Ikuti Jejak FED Rate, Bunga Hipotek AS Sentuh Level Tertinggi 23 Tahun di 7.41%

Tingkat suku bunga hipotek atau kredit pemilikan rumah (KPR) di Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu melonjak ke level tertinggi sejak tahun 2000, sehingga berdampak pada permintaan pembelian rumah yang sudah tertekan.

Suku bunga kontrak untuk KPR tetap 30 tahun naik 10 basis poin menjadi 7,41% pada pekan yang berakhir 22 September, menurut data yang dirilis oleh Mortgage Bankers Association. Akibatnya, indeks permohonan pembelian rumah turun menjadi 144,8, salah satu angka terendah dalam beberapa dekade.

Kenaikan biaya pinjaman baru-baru ini membuat pasar perumahan yang sudah menjadi salah satu pasar yang paling tidak terjangkau menjadi lebih buruk lagi. Meskipun pembiayaan meningkat, harga rumah terus meningkat di tengah terbatasnya pasokan rumah untuk dijual.

Salah satu alasan kurangnya persediaan adalah banyak pemilik rumah yang tidak ingin pindah di tengah kondisi suku bunga tinggi saat ini. Pindah akan menyebabkan mereka kehilangan suku bunga KPR yang lebih rendah seperti yang mereka kunci beberapa tahun sebelumnya.

Para pembangun telah turun tangan untuk mengisi kembali persediaan perumahan dan menawarkan insentif untuk memikat calon pembeli ke pasar konstruksi baru. Namun ketika biaya pinjaman begitu tinggi, hanya sedikit permintaan yang dapat mereka tarik.

Indikator keseluruhan permohonan KPR, termasuk aktivitas refinancing juga menurun. Suku bunga KPR sepertinya tidak akan mengalami perbaikan dalam waktu dekat. 

Ketua Federal Reserve Jerome Powell menekankan pekan lalu bahwa bank sentral akan terus menaikkan biaya pinjaman dan dapat mendorong biaya pinjaman lebih tinggi jika inflasi gagal kembali ke target 2%.

Survei tersebut, yang dilakukan setiap minggu sejak tahun 1990, menggunakan tanggapan dari bankir KPR, bank komersial, dan penghematan. Data tersebut mencakup lebih dari 75% dari seluruh permohonan pinjaman KPR perumahan ritel di Amerika Serikat. (YSI)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow