Pasangan USDJPY Berupaya Mendapatkan Traksi Dalam Perdagangan Yang Sempit
Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda telah bersikap mengesampingkan kemungkinan perubahan dalam pengaturan kebijakan ultra-longga serta sekaligus memberikan isyarat tidak adanya rencana untuk mengubah langkah-langkah pengendalian kurva imbal hasil dalam waktu sesegera mungkin.
FUNDAMENTAL
Kesenjangan yang besar dalam kebijakan moneter antara Bank of Japan serta Federal Reserve menjadi faktor kunci yang menjadi daya tarik bagi pasangan mata uang USDJPY, di tengah keyakinan pelaku pasar terkait kebijakan suku bunga negatif dari Bank of Japan yang dinilai masih akan tetap berlaku setidaknya sampai dengan tahun depan.
Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda telah bersikap mengesampingkan kemungkinan perubahan dalam pengaturan kebijakan ultra-longga serta sekaligus memberikan isyarat tidak adanya rencana untuk mengubah langkah-langkah pengendalian kurva imbal hasil dalam waktu sesegera mungkin.
Sebaliknya Jerome Powell selaku Ketua Federal Reserve telah mmemberikan penegasannya sekali lagi di pekan lalu bahwa biaya pinjaman kemungkinan masih perlu untuk naik sebanyak 50 basis poin hingga akhir tahun ini, dimana peluang tersebut saat ini berada di angka 85% dengan rencana kenaikan 25 basis poin di pertemuan kebijakan FOMC di bulan ini.
Dengan demikian hal ini akan membantu US Dollar untuk memnghadirkan daya tarik bagi sejumlah buyer sehingga kemungkinan besar akan mampu memberikan dukungan bagi pasangan USDJPY walaupun indeks PCE, yang menjadi ukuran inflasi pilihan The Fed, telah menahan laju kenaikan US Dollar dari penempatan taruhan yang lebih agresif.
TEKNIKAL
Meskipun pergerakan sinyal dalam indikator MACD masih bergerak di area negatifnya, namun secara keseluruhan pergerakan pasangan mata uang USDJPY masih berada di jalur kenaikan dalam area Bullish Regression Channel di timeframe H1, sehingga masih memberikan cerminan berlanjutnya dukungan bullish bagi pasangan mata uang tersebut.
Pergerakan garis sinyal EMA 12 (merah) untuk saat ini masih terus berupaya untuk memotong ke atas kombinasi garis sinyal SMA 32 (biru) dengan pendekatan high, low dan close, sehingga kemungkinan pergerakan akan mencoba mendekati upperline dari Bollinger Band 20.
Namun level 144.68 masih akan menjadi level kunci bagi berlanjutnya dukungan bullish bagi pasangan mata uang tersebut di jangka pendeknya, untuk mencoba masuk ke kisaran 145.00, sementara level 144.43 masih akan menjadi level psikologis, dimana jika level tersebut mampu di break-down maka pergerakan pasangan USDJPY akan berupaya berada di dekat kisaran support hariannya di level 144.19 yang berada di bottomline dari Bollinger Band.