DXY Masuk Ke Area 102.20 Setelah Data AS Membebani Kekhawatiran The Fed
Pembacaan terbaru dari CME’s FedWatch Tool menunjukkan bahwa pelaku pasar menempatkan hampir 67% pertaruhan mereka terhadap kenaikan suku bunga The Fed di bulan Juli mendatang sebesar 25 basis poin, yang mana hal ini juga memberikan cerminan kurangnya keyakinan para trader terhadap sinyal yang hampir jelas dari bank sentral AS untuk langkah hawkish di bulan depan, di tengah sebagian besar data AS yang suram.
FUNDAMENTAL
Kondisi risk-on serta kekhawatiran terhadap melonggarnya nada hawkish dari Federal Reserve telah memberikan beban kepada pergerakan Indeks Dollar yang pada akhirnya masuk ke dalam area harga 102.20, level terendahnya dalam lima pekan terakhir, menjelang dirilisnya data tingkat menengah AS.
Pembacaan terbaru dari CME’s FedWatch Tool menunjukkan bahwa pelaku pasar menempatkan hampir 67% pertaruhan mereka terhadap kenaikan suku bunga The Fed di bulan Juli mendatang sebesar 25 basis poin, yang mana hal ini juga memberikan cerminan kurangnya keyakinan para trader terhadap sinyal yang hampir jelas dari bank sentral AS untuk langkah hawkish di bulan depan, di tengah sebagian besar data AS yang suram.
Sebagai catatan tambahan bahwa saat ini posisi ECB berada di atas The Fed setelah bank sentral Eropa tersebut menaikkan suku bunga 25 basis poin serta menyarankan lebih banyak langkah pengetatan untuk ke depannya, yang menimbulkan beban terhadap DXY.
Selain itu People's Bank of China telah memangkas suku bunga tahunan untuk pertama kalinya dalam 10 bulan terakhir, sebesar 10 basis poin yang nantinya diperkirakan akan memperkuat sentimen apsar sekaligus menempatkan tekanan bearish terhadap Indeks Dollar.
Sebelumnya Indeks Dollar telah memberikan dukungan bagi terhentinya nada hawkish The Fed, namun katalis yang disebutkan di atas telah mendorong kondisi risk-on serta menenggelamkan imbal hasil obligasi Treasury AS sehingga menciptakan kondisi bearish bagi DXY.
Rilisan data Indeks Sentimen Konsumen Michigan untuk bulan Juni, serta ekspektasi inflasi dalam lima tahun ke depan, akan menjadi fokus perhatian karena dianggap bertentangan dengan nada hawkish dari The Fed.
TEKNIKAL
Tekanan bearish masih berpeluang terjadi terhadap Indeks Dollar di sesi perdagangan hari terkahir pekan ini, yang mana hal ini terlihat dari sentimen pasar yang mengkhawatirkan sentimen hawkish The Fed yang sudah mulai mereda pasca mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah di pertemuan kebijakan bulan Juni ini.
Saat ini Indeks Dollar masih bergerak stabil di dekat level terendahnya sejak 11 Mei lalu di dekat 101.88, yang akan mengkonfirmasi berlanjutnya trend bearish jangka pendek dalam timeframe H4.
Sementara itu peluang terjadinya swing bullish movement akan mendapat hambatan awal di kisaran 102.66, yang mana level ini juga menjadi resisten harian, dengan level psikologis di kisaran 38.2% Fibonacci.
Indikator Alligator masih memberikan gambaran berlanjutnya tekanan bearish bagi Indeks Dollar, dan pergerakan harga telah melewati di bawah garis sinyal MA 200 yang semakin memperjelas tekanan jual bagi DXY hingga menjelang dibukanya sesi perdagangan waktu Eropa siang hari ini.
Konfirmasi tekanan turun bagi DXY juga dapat terlihat dari pergerakan garis sinyal dalam indikator RSI yang telah berada di kisaran 30%, yang mana jika sinyal berada di bawah 30% maka tekanan bearish akan semakin kuat bagi Indeks Dollar.