EURUSD Koreksi Mendekati 1.0900, Menjelang Inflasi Eurozone & US Core PCE

Kekurangan akan tenaga kerja yang lebih tinggi telah memperkuat laju percepatan lebih lanjut dalam inflasi di kawasan Euro. Sehingga dengan mempertimbangkan hasil isyarat dari data HICP Jerman, maka kemungkinan besar laju inflasi utama di Eurozone akan mengalami pelemahan akibat harga energi yang lebih rendah

Mar 31, 2023 - 14:30
 0  25
EURUSD Koreksi Mendekati 1.0900, Menjelang Inflasi Eurozone & US Core PCE

FUNDAMENTAL

Setelah mengalami kegagalan untuk menembus level psikologis 1.0930, mata uang tunggal Euro nampaknya masih akan melanjutkan koreksinya di kisaran 1.0900 menjelang sesi perdagangan awal waktu Eropa, menyusul kekhawatiran investor benua biru tersebut terhadap rilisan data awal Harmonized Index of Consumer Prices (HICP) untuk kawasan Eurozone serta menjelang dirilisnya data US Personal Consumption Expenditure (PCE) Price Index yang akan dirilis malam hari nanti.
Kekurangan akan tenaga kerja yang lebih tinggi telah memperkuat laju percepatan lebih lanjut dalam inflasi di kawasan Euro. Sehingga dengan mempertimbangkan hasil isyarat dari data HICP Jerman, maka kemungkinan besar laju inflasi utama di Eurozone akan mengalami pelemahan akibat harga energi yang lebih rendah. 
Mengingat bahwa Presiden ECB Christine Lagarde disinyalir akan bertahan dengan kebijakan kenaikan suku bunganya, maka dengan demikian indikator ekonomi yang mampu mendorong adanya kenaikan suku bunga lebih lanjut dari ECB adalah kekurangan tenaga kerja yang cukup ekstrim di kawasan tersebut.

TEKNIKAL

Pola Double Top yang telah terbentuk dalam timeframe H1 memberikan cerminan terbukanya peluang tekanan bearish bagi pasangan mata uang EURUSD, dengan target awal mendekati area psikologis di kisaran 1.0850.
Apabila area tersebut gagal di break-down maka kemungkinan besar akan menjadi pijakan kuat bagi Euro untuk kembali menguji resisten di 1.0930 untuk mendekati level 1.1030 yang menjadi level tertingginya sejak Februari lalu.
Jika mengacu pada pergerakan dari SMA 200 maka besar kemungkinan bias bullish secara moderat masih cukup terbuka, yang diperkuat pula oleh indikator Alligator, meskipun saat ini garis sinyal dalam RSI 14 mulai mencoba bergerak di bawah level 50%.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow