XAUUSD Masih Berpeluang Tertekan, Hambatan Bearish Awal Di $1,900
Fokus pasar komoditas Emas hingga memasuki sesi perdagangan waktu Eropa siang ini masih tertuju pada rilisan data Personal Consumption Expenditure (PCE) Index, sebagai ukuran inflasi yang dipilih oleh Federal Reserve sebagai acuan utama untuk menentukan jalur kenaikan suku bunga di masa mendatang.
FUNDAMENTAL
Setelah mengalami rebound tajam di sesi perdagangan semalam, harga Emas berjangka masih berupaya untuk memanfaatkan kondisi rebound hingga kini sekaligus menjauh dari level terendahnya sejak pertengahan Maret lalu di kisaran $1,893 - $1,892, namun sepanjang sesi Asia masih bergerak dalam kisaran perdagangan dalam range harga yang sempit.
Fokus pasar komoditas Emas hingga memasuki sesi perdagangan waktu Eropa siang ini masih tertuju pada rilisan data Personal Consumption Expenditure (PCE) Index, sebagai ukuran inflasi yang dipilih oleh Federal Reserve sebagai acuan utama untuk menentukan jalur kenaikan suku bunga di masa mendatang.
Hal ini pada akhirnya akan menjadi faktor kunci yang akan memberikan pengaruh bagi US Dollar, sekaligus membantu menentukan arah pergerakan selanjutnya bagi Emas berjangka, dimana untuk saat ini DXY terpantau tengah mengkonsolidasikan kenaikannya yang tercatat selama dua hari perdagangan terakhirnya hingga ke level tertinggi sejak 13 Juni lalu, termasuk memberikan dukungan bagi Emas sebagai aset safe haven.
Namun demikian nada hawkish yang disuarakan oleh bank sentral masih menjadi headwind bagi harga Emas sehingga membatasi pemulihan untuk saat ini, dimana Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan bahwa inflasi di Eurozone masih terlalu tinggi dan akan bertahan dalam waktu yang lebih lama, sehingga meningkatkan pertaruhan adanya kenaikan suku bunga lanjutan, sedangkan Gubernur BoE Andrew Bailey mengisyaratkan bahwa suku bunga kemungkinan dapat tetap berada di level puncaknya dalam waktu yang lebih lama dari perkiraan para pedagang saat ini.
Selain itu imbal hasil Treasury AS yang mengalami peningkatan, berpeluang besar masih akan memberikan dukungan bagi USD dan sekaligus membatasi pergerakan naik dari harga Emas, ditambah pula dengan data ekonomi makro AS yang optimis sehingga berpeluang untuk mendukung kenaikan imbal hasil obligasi Treasury yang pada akhirnya akan mendukung kenaikan US Dollar di sesi perdagangan akhir pekan ini.
TEKNIKAL
Sepanjang sesi perdagangan Asia pada hari terakhir perdagangan di bulan Juni ini, pergerakan harga Emas masih berada di jalur penurunannya dalam bearish trendline, dan masih tetap belum menentukan arah pergerakannya di sesi perdagangan Eropa siang ini.
Ada dua level psikologis yang akan mengkonfirmasi penentuan arah pergerakan komoditas Emas berjangkan untuk saat ini, yaitu level 1904.23 dan 1915.31, yang mana jika salah satu dari level tersebut mampu di break-out maka arah pergerakan komoditas Emas akan semakin jelas terlihat.
Tekanan turun yang berlanjut juga dapat terlihat dari harga Emas yang masih tetap bergerak di bawah garis Moving Average 100-day di 1937.98, dengan level psikologis ada di kisaran 1923.73 yang sejajar dengan level 78.6% Fibonacci yang menjadi hambatan awal bagi rebound Emas.
Sementara peluang Sell Stop terjadi apabila harga Emas open di bawah level 1904.23, untuk menuju target bearish terdekatnya di kisaran 1892.99 sebagai hambatan awal bagi tekanan jual untuk Emas di jangka pendeknya.
Peluang pergerakan konsolidasi secara teknikal dapat terlihat dari garis sinyal dalam indikator RSI 14 yang bergerak di antara 30% dan 50%, sedangkan sinyal yang ditunjukkan oleh indikator MACD justru masih memberikan cerminan berlanjutnya tekanan bearish jangka pendek, seiring garis sinyal yang masih bergerak di area negatifnya dalam timeframe H4.