Kinerja DXY Dan Yield Treasury AS Semakin Menekan XAUUSD
Krisis hutang yang semakin meningkat di Cina serta dampak penularannya di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi di salah satu negara konsumen Emas terbesar dunia, sehingga semakin memberikan beban terhadap harga Emas, bahkan hal ini kemungkinan besar akan tetap terjadi meskipun kekhawatiran terhadap inflasi telah memudar.
FUNDAMENTAL
Rebound korektif yang coba dipertahankan oleh XAUUSD sepertinya semakin memudar, seiring tekanan yang berlanjut dari Indeks Dollar dan imbal hasil Treasury AS sejak pembukaan sesi perdagangan waktu Asia di pagi hari ini.
Krisis hutang yang semakin meningkat di Cina serta dampak penularannya di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi di salah satu negara konsumen Emas terbesar dunia, sehingga semakin memberikan beban terhadap harga Emas, bahkan hal ini kemungkinan besar akan tetap terjadi meskipun kekhawatiran terhadap inflasi telah memudar.
Dengan tekanan jual yang masih berlanjut bagi Emas, maka harga Emas sepertinya gagal untuk memanfaatkan statusnya sebagai safe-haven tradisional, sekaligus menandai ketidakmampuan untuk meredakan kekhawatiran terkait Federal Reserve yang dinilai akan mempertahankan suku bunga stabil di pertemuan kebijakan moneternya di bulan Septembe.
Penangguhan perdagangan obligasi dari perusahaan real estate swasta terbesar Cina serta ditambah dengan tidak diterimanya pembayaran dari anak perusahaan dari konlomerat China Zhongzhi Enterprise Group, telah memperbesar kesengsaraan krisis hutang di Cina serta akan membebani sentimen bagi Emas.
Pada Senin malam lalu Menteri Keuangan AS Janet Yellen menyampaikan kepada Reuters sembari mengutip risiko perkembangan ekonomi global akibat perlambatan pertumbuhan di Cina serta perang antara Rusia-Ukraina dan perubahan iklim yang dinilai akan membawa dampak yang cukup signifikan terhadap ekonomi.
Saat ini fokus perhatian para trader akan tertuju pada data makro AS yaitu Retail Sales dan Empire State Manufacturing Index, yang akan mempengaruhi pertaruhan terhadap poros kebijakan Federal Reserve di bulan September mendatang, yang disinyalir akan memberikan beban kepada US Dollar sekaligus memicu laju pemulihan harga Emas jika rilis data tersebut melemah.
TEKNIKAL
Dalam timeframe H4 pergerakan harga Emas masih menunjukkan berlanjutnya laju penurunan jangka pendek, seiring sejumlah sentimen pasar yang memberikan tekanan bearish yang cukup signifikan, yang mana tekanan bearish ini dapat dilihat dari harga Emas yang masih di jalur penurunan dalam Bearish Regression Channel.
Sinyal Alligator juga masih memberikan petunjuk adanya tekanan bearish dari sisi teknikal, demikian pula dengan sinyal dalam MACD yang masih berada di area negatifnya serta sinyal dalam RSI yang saat ini mulai mendekati level 30%,
Support mingguan untuk saat ini ada di level 1893.07 yang menjadi target penurunan saat memasuki sesi perdagangan waktu Eropa siang ini, namun target ini dapat dicapai apabila harga Emas mampu break-down level 1902.73, dan level ini berpeluang menjadi pijakan baru apabila gagal untuk ditembus ke bawah.
Sedangkan level 1924.78 akan menjadi level kunci bagi perubahan arah trend pergerakan dari harga Emas, yang mana jika level ini mampu di break-up maka target kenaikan terdekat ada di kisaran 1946l.81 sebagai level resisten mingguan.