Indeks Dollar Masih Berada Di Bawah Tekanan Jual

Kesaksian Menteri Keuangan AS, Janet Yellen di depan anggota House Appropriations Financial Services Subcommittee, untuk menyelidiki risk-on yang terjadi di pasar sebelumnya, sehingga mampu membuat Indeks Dollar memangkas kerugiannya dari level terendahnya dalam tujuh pekan

Indeks Dollar Masih Berada Di Bawah Tekanan Jual

FUNDAMENTAL

Indeks Dollar masih terus berada di jalur penurunan dalam bearish regression channel, menyusul masih kuatnya sentimen bearish akibat gejolak perbankan serta adanya wacana mengenai pinjaman darurat Fed ke bank yang justru menimbulkan penggelembungan neraca, serta memperbaharui kekhawatiran terhadap lebih banyaknya kenaikan suku bunga The Fed.
Kesaksian Menteri Keuangan AS, Janet Yellen di depan anggota House Appropriations Financial Services Subcommittee, untuk menyelidiki risk-on yang terjadi di pasar sebelumnya, sehingga mampu membuat Indeks Dollar memangkas kerugiannya dari level terendahnya dalam tujuh pekan.
Pada hari ini pembacaan S&P Global PMI di bulan Maret serta data Durable Good Orders bulan Februari, akan memberikan kontribusi bagi penentuan arah pergerakan indeks Dollar, mengingat bahwa pembacaan yang lebih kuat berpeluang memperpanjang laju pemulihan indeks Dollar.

TEKNIKAL

Dalam pergerakan dalam timeframe H4, pergerakan indeks Dollar masih berada di jalur penurunannya dan saat ini bergerak di dekat level support harian di level 101.91, yang mana jika level tersebut mampu di break-down maka target penurunan selanjutnya ada di level 100.80.
Namun saat ini pergerakan indeks Dollar mengacu pada level 102.50 sebagai level krusial bagi penentuan arah pergerakan Dollar di jangka pendek, dengan level 103.42 menjadi level psikologis bagi peluang bullish di jangka menengah.
Peluang rebound bagi indeks Dollar terkonfirmasi oleh pergerakan sinyal RSI yang saat ini berada di area oversold.