Wallstreet Ditutup 'Mixed' Jelang Rilis Data NFP Malam WIB Nanti
"Investor dan trader yakin The Fed bergantung pada data kalender ekonomi, dan data mendukung pasar. Semua kenaikan suku bunga ini membuahkan hasil," kata analis OIB.
Wall Street ditutup beragam pada akhir perdagangan Kamis dengan S&P 500 ditutup lebih rendah dan Nasdaq lebih tinggi setelah data inflasi AS sesuai perkiraan, menggarisbawahi ekspektasi Federal Reserve dapat menghentikan pengetatan moneternya.
Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 168,33 poin atau 0,48 persen, menjadi menetap pada 34.721,91 poin. Indeks S&P 500 melemah 7,21 poin atau 0,16 persen, menjadi berakhir pada 4.507,66 poin. Indeks Komposit Nasdaq menguat 15,66 poin atau 0,11 persen, menjadi ditutup pada 14.034,97 poin.
Ketiga indeks utama mencatat kerugian pada Agustus, dengan S&P 500 dan Nasdaq mencatat penurunan bulanan pertama sejak Februari. Untuk bulan ini, S&P 500 turun 1,8 persen, Dow turun 2,4 persen dan Nasdaq turun 2,2 persen.
Dari 11 indeks sektor utama S&P 500, tujuh sektor berakhir di zona merah, dipimpin oleh penurunan sektor kesehatan 1,21 persen, diikuti oleh penurunan sektor utilitas 1,03 persen.
Nasdaq mencapai level tertinggi dalam lebih dari empat minggu setelah laporan Departemen Perdagangan menunjukkan indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), yang dianggap sebagai ukuran inflasi pilihan bank sentral, naik 3,3 persen pada Juli secara tahunan, sesuai dengan ekspektasi.
Tidak termasuk komponen pangan dan energi yang mudah berubah, indeks harga PCE inti naik 4,2 persen pada Juli, tahun-ke-tahun, juga sejalan dengan perkiraan.
Ekspektasi para trader terhadap jeda kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan The Fed September tetap berpeluang 88,5 persen, sementara perkiraan mereka terhadap bank sentral untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah pada November mencapai 51 persen, menurut alat FedWatch CME Group.
"Investor dan trader yakin The Fed bergantung pada data kalender ekonomi, dan data mendukung pasar. Semua kenaikan suku bunga ini membuahkan hasil," kata analis OIB.
Investor dan trader sedang menunggu data penggajian non-pertanian yang lebih komprehensif yang akan dirilis pada Jumat malam WIB nanti untuk kejelasan lebih lanjut mengenai kemungkinan jalur moneter The Fed.
Imbal hasil obligasi obligasi pemerintah 10-tahun turun menjadi 4,09 persen, mengangkat saham-saham pertumbuhan utama seperti Amazon yang naik 2,2 persen.
Saham yang paling banyak diperdagangkan di S&P 500 adalah Tesla, dengan nilai saham senilai 27,7 miliar dolar AS yang dipertukarkan selama sesi tersebut. Saham pembuat mobil listrik itu naik 0,46 persen.
Klaim pengangguran mingguan untuk pekan yang berakhir 26 Agustus turun menjadi 228.000, dibandingkan dengan perkiraan 235.000 klaim, sehingga mengekang sentimen investor, Departemen Tenaga Kerja mengatakan dalam sebuah laporan.
Data tersebut mengikuti pertumbuhan data gaji swasta yang lebih kecil dari perkiraan pada Rabu (30/8/2023) yang menandakan melemahnya pasar tenaga kerja dan mendorong S&P 500 ke penutupan tertinggi dalam tiga minggu.
Jumlah saham yang mengalami penurunan melebihi jumlah saham yang meningkat dalam S&P 500 dengan rasio 1,8 banding satu. (YSI)