Wallstreet Melonjak Tajam Jelang Rilis Hasil Kuartalan Nvidia
Saham Wall Street menguat tajam pada akhir perdagangan Rabu karena saham Nvidia melonjak menjelang rilis hasil kuartalan dari perusahaan yang cipnya banyak digunakan untuk komputasi kecerdasan buatan (AI).
Saham Wall Street menguat tajam pada akhir perdagangan Rabu karena saham Nvidia melonjak menjelang rilis hasil kuartalan dari perusahaan yang cipnya banyak digunakan untuk komputasi kecerdasan buatan (AI).
Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 184,15 poin atau 0,54 persen, menjadi menetap di 34.472,98 poin. Indeks S&P 500 bertambah 48,46 poin atau 1,10 persen, menjadi berakhir di 4.436,01 poin. Indeks komposit Nasdaq melonjak 215,16 poin atau 1,59 persen, menjadi ditutup di 13.721,03 poin.
Saham Nvidia, yang melaporkan hasil setelah bel penutupan, melonjak 9,0 persen, memperpanjang kenaikan sebesar 3,2 persen selama sesi reguler.
Banyak analis memperkirakan pendapatan kuartal ketiga di atas target Wall Street. Perusahaan teknologi lainnya juga melonjak dalam perdagangan setelah jam kerja termasuk Microsoft, yang terakhir naik sekitar 2,0 persen.
Investor yang bullish berharap bahwa berita positif dari Nvidia dapat memperkuat penguatan saham-saham teknologi. Saham Nvidia telah naik lebih dari 220 persen sepanjang tahun ini.
Nvidia adalah bagian dari kelompok saham megacap Magnificent Seven termasuk Apple dan Tesla yang telah mendorong kenaikan tajam S&P 500 tahun ini.
Selama sesi perdagangan Amerika Rabu, investor saham terdorong karena imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun dari level tertinggi 16 tahun setelah data aktivitas bisnis yang lemah dari Amerika Serikat dan zona euro.
Komentar Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell pada Jumat (25/8/2023) di konferensi Jackson Hole akan dipantau oleh para pelaku pasar untuk mendapatkan petunjuk mengenai jalur suku bunga bank sentral AS.
Data menunjukkan aktivitas bisnis AS mendekati titik stagnasi pada Agustus, dengan pertumbuhan paling lemah sejak Februari, karena permintaan terhadap bisnis-bisnis baru di sektor jasa-jasa mengalami kontraksi, sementara penurunan aktivitas zona euro jauh lebih dalam dari perkiraan.
Sebelum data PMI dirilis, imbal hasil obligasi 10 tahun telah meningkat pada bulan ini karena investor berpikir The Fed dapat mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.
Menurut ahli strategi dalam jajak pendapat Reuters, S&P 500 hanya akan memperoleh kenaikan kecil antara saat ini dan akhir tahun, setelah kenaikan yang kuat pada tahun ini. Indeks tersebut diperkirakan akan berakhir tahun ini pada 4.496. (YSI)