USDJPY Rebound Didukung Naiknya Permintaan Terhadap US Dollar
Greenback memulai perdagangan pekan ini dengan catatan positif dan nampaknya mampu mengakhiri laju penurunannya dalam dua hari terakhir berturut-turut, sehingga pada akhirnya mampu memberikan dukungan terhadap pasangan mata uang USDJPY.
FUNDAMENTAL
Meningkatnya permintaan terhadap US Dollar membuat pasangan mata uang USDJPY berhasil menarik sejumlah buyer hingga mampu rebound dari kisaran 142.00 sejak awal sesi perdagangan Asia pagi tadi, sekaligus mampu pulih dari sebagian penurunan besar di sesi perdagangan Jumat pekan lalu yang mencatat level terendahnya dalam sepekan.
Greenback memulai perdagangan pekan ini dengan catatan positif dan nampaknya mampu mengakhiri laju penurunannya dalam dua hari terakhir berturut-turut, sehingga pada akhirnya mampu memberikan dukungan terhadap pasangan mata uang USDJPY.
Menguatnya ekspektasi terkait Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunganya sebesar 25 basis poin di akhir bulan ini, sepertinya akan tetap memberikan dukungan bagi peningkatan imbal hasil obligasi Treasury AS dan akan menjadi daya tarik bagi USD.
Laporan NFP AS pada Jumat lalu menunjukkan bahwa ekonomi AS mampu menambahkan lapangan pekerjaan dalam jumlah yang paling sedikit dalam dua setengah tahun terakhir di bulan Juni, serta menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang mereda, yang pada akhirnya akan melemahkan nada hawkish dari Federal Reserve.
Namun demikian beredarnya spekulasi bahwa pemerintah Jepang akan melakukan intervensi di pasar mata uang sebagai upaya untuk menopang nilai mata uang Yen, nampaknya dapat menjadi kontributor guna membatasi sisi atas dari pasangan USDJPY serta menjamin kehati-hatian sebelum menempatkan apresiasi lebih lanjut.
Selain itu para pedagang nampaknya memilih untuk bersikap wait & see sembari menunggu rilis angka inflasi konsumen AS terbaru di pekan ini, yang disinyalir akan menunjukkan angka Indeks Harga Konsumen utama yang mengalami perlambatan lebih besar di bulan Juni.
TEKNIKAL
Pergerakan pasangan mata uang USDJPY nampaknya masih akan melanjutkan laju penurunannya secara moderat dalam timeframe H4, dimana hal ini ditegaskan oleh pola crossing moving average, dimana garis EMA 12 telah memotong ke bawah kombinasi garis SMA 32 dengan pendekatan high, low, dan close.
Garis EMA 12 terpantau bergerak turun dan menjauh dari garis SMA 32, dan saat ini telah bergerak di bawah level 78.6% Fibonacci di kisaran 143.44, dengan level psikologis di kisaran 143.10 sebagai batas krusial bagi adanya dukungan bullish moderat bagi pasangan mata uang tersebut.
Hingga saat ini pasangan USDJPY sepertinya masih belum mendapatkan katalis bullish yang lebih jelas, seiring sinyal teknikal dalam indikator RSI yang bergerak di area 30% serta sinyal dalam indikator MACD yang masih berada di area negatifnya.