RISALAH OUTLOOK NEWS FX 20 JULI 2023
Inflasi inti mencapai 6,9 persen, yang dapat menunjukkan kemungkinan puncak siklus inflasi dan dampak dari kebijakan moneter agresif yang diadopsi oleh Bank Sentral Inggris (BoE).
Greenback rebound terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya menjadi bertengger di atas level 100 pada akhir perdagangan Rabu setelah inflasi Inggris mendingin lebih dari yang diperkirakan para ekonom pada Juni, membuat pound melemah tajam terhadap mata uang utama lainnya.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,34 persen menjadi 100,2799 pada akhir perdagangan, melakukan pemulihan setelah kehilangan angka penting minggu lalu.
Sementara itu, pound Inggris tergelincir setelah laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) meleset dari perkiraan. IHK Inggris naik 7,9 persen pada Juni dari tahun sebelumnya, laju inflasi paling lambat dalam lebih dari setahun, Kantor Statistik Nasional mengatakan Rabu (19/7/2023) siang WIB.
Inflasi inti mencapai 6,9 persen, yang dapat menunjukkan kemungkinan puncak siklus inflasi dan dampak dari kebijakan moneter agresif yang diadopsi oleh Bank Sentral Inggris (BoE).
Sementara itu, data bulanan yang diterbitkan oleh Biro Sensus AS pada Rabu (19/7/2023) menunjukkan bahwa pembangunan perumahan AS turun 8,0 persen pada Juni secara bulanan, menyusul kenaikan 15,7 persen pada Mei.
Terlepas dari data yang mengecewakan, dolar AS mempertahankan kenaikan hariannya.
Pada akhir perdagangan New York Rabu, pound Inggris sempat turun ke level 1,2866 dari 1,3040, dan euro sempat turun ke level 1,1173 dari 1,1239 pada sesi sebelumnya.
Dolar AS dibeli 139,6080 yen Jepang, lebih tinggi dari 138,8750 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Yen Jepang melemah karena investor mengamati rapat kebijakan moneter Bank Sentral Jepang minggu depan.
Greenback juga menguat menjadi 0,8587 franc Swiss dari 0,8576 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3160 dolar Kanada dari 1,3174 dolar Kanada. (YSI)