Indeks Dollar Bergerak Dekat 103.00, Di Tengah Kuatnya Imbal Hasil Menjelang NFP
Peningkatan aksi menghindari risiko timbul yang sebagian besar akibat data pekerjaan AS yang lebih optimis sehingga mampu mendukung pertaruhan hawkish dari The Fed, walaupun kondisi ketakutan akan resesi masih membayangi yang dikombinasikan berita utama Cina yang kurang mengesankan pasar, yang pada akhirnya menempatkan Dollar di area yang lebih rendah.
FUNDAMENTAL
Pada sesi perdagangan sehari sebelumnya Indeks Dollar mencatat penurunan terbesarnya dalam sepekan sehingga memberikan gambaran posisi harga sebelum laporan Ketenagakerjaan AS, yang mengalami tekanan di tengah kuatnya imbal hasil Treasury AS serta aksi risk aversion.
Peningkatan aksi menghindari risiko timbul yang sebagian besar akibat data pekerjaan AS yang lebih optimis sehingga mampu mendukung pertaruhan hawkish dari The Fed, walaupun kondisi ketakutan akan resesi masih membayangi yang dikombinasikan berita utama Cina yang kurang mengesankan pasar, yang pada akhirnya menempatkan Dollar di area yang lebih rendah.
Petunjuk dari sektor ketenagakerjaan AS memberikan harapan hawkish Federal Reserve, akan tetapi peluang peningkatan poros kebijakan pasca FOMC memberikan jeda di jalur kenaikan suku bunga untuk bulan Juli ini, yang ditambah dengan suasana pasar yang penuh kehati-hatian menjelang dirilisnya data utama pekerjaan dinilai berpeluang memberikan dorongan bullish terhadap DXY secara moderat.
ADP Employment Change membukukan peningkatan bulanan terbesarnya sejak Februari 2022 di angka 497 ribu di bulan Juni, lebih besar dari perkiraan 228 ribu dan pencapaian bulan sebelumnya di angka 267 ribu yang telah direvisi, namun data lowongan kerja dari JOLTS justru mencatat penurunan menjadi 9.8 juta dari 10.103 juta, bahkan lebih rendah dari perkiraan di angka 9.93 juta dari para analis.
Saat ini para trader DXY akan memfokuskan diri kepada data Non-Farm Payrolls yang diperkirakan akan mengalami penurunan ke 225 ribu dari 339 ribu di bulan sebelummnya, yang mana jika hasil data menunjukkan pertumbuhan positif maka hal ini akan memberikan dukungan bullish lebih lanjut bagi US Dollar.
TEKNIKAL
Pergerakan Indeks Dollar masih berada di bawah tekanan jual secara moderat di dekat garis sinyal MA 200-day di level 103.00, yang berfungsi sebagai level support dinamis jangka pendek dalam timeframe H1.
Tekanan bearish dapat terlihat dari sinyal yang ditunjukkan oleh indikator Alligator yang telah mengarah ke bawah, meskipun masih berada di area dalam Bullish Regression Channel, namun konfirmasi bearish akan semakin jelas terlihat jika mampu bergerak di bawah level 102.91.
Sementara itu indikator RSI menunjukkan pergerakan garis sinyal yang telah bergerak mendekati area oversold, yang mana artinya tekanan jual kemungkinan akan terbatas, dengan peluang Bullish Swing Movement cukup terbuka.