Harga Emas Terkoreksi di Sesi Awal Pekan, Fokus Utama Trader Pada Rilis FED Rate dan Pidato Powell Terbaru
Risiko resesi yang membayangi, memburuknya hubungan antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok (dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia) dan risiko geopolitik membatasi optimisme di pasar saat ini.
Harga emas mendapatkan pergerakan positif selama sesi Asia Selasa dan untuk saat ini, tampaknya telah menghentikan penurunan beruntun selama empat hari ke level terendah satu minggu yang disentuh pada Senin awal pekan kemarin.
XAU/USD saat ini diperdagangkan di sekitar level $1.960an, naik 0,25% untuk hari ini, karena para trader emas sangat menantikan acara-acara risiko penting bank sentral pekan ini.
Risiko resesi yang membayangi, memburuknya hubungan antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok (dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia) dan risiko geopolitik membatasi optimisme di pasar saat ini.
Kekhawatiran akan penurunan ekonomi global yang lebih dalam kembali muncul pada Senin kemarin menyusul rilis yang mengecewakan dari Indeks Manajer Pembelian (IMP) untuk bulan Juli.
Survei ini menunjukkan penurunan aktivitas bisnis secara luas di seluruh sektor manufaktur dan jasa di Zona Euro, Inggris, dan Amerika Serikat (AS). Hal ini, pada gilirannya, dipandang sebagai faktor kunci yang memberikan dukungan pada harga Emas sebagai aset safe haven.
Selain itu, penurunan Dolar AS (USD) yang moderat dari level tertinggi lebih dari dua minggu ternyata menjadi faktor lain yang mendukung XAU/USD. Sementara itu, sisi negatif dari USD tampak terbatas menjelang pertemuan kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang sangat dinanti-nantikan oleh semua pelaku pasar termasuk trader emas.
Federal Reserve (The Fed) akan mengumumkan keputusannya pada Kamis dinihari WIB dan secara luas diantisipasi akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp). Selain itu, fokus akan tertuju pada pernyataan kebijakan moneter yang menyertainya dan pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell pada konferensi pers setelah pertemuan.
Investor dan trader emas akan mencari isyarat baru mengenai jalur kenaikan suku bunga di masa depan, yang pada gilirannya akan memainkan peran penting dalam mempengaruhi dinamika pergerakan harga USD dan akan memberikan dorongan arah baru pada harga emas yang berdenominasi dalam mata uang Dolar AS.
Sementara itu, skeptisisme apakah The Fed akan berkomitmen pada sikap kebijakan yang lebih dovish atau tetap berpegang pada prakiraan kenaikan suku bunga 50 bp pada akhir tahun ini akan memungkinkan USD untuk mempertahankan kenaikan pemulihan yang kuat baru-baru ini dari level terendah sejak April 2022.
Hal ini dapat menahan para trader emas untuk menempatkan taruhan terarah yang agresif dan membatasi kenaikan XAU/USD lebih lanjut.
Terlepas dari keputusan The Fed yang sangat dinanti-nantikan, minggu yang cukup sibuk ini juga menampilkan rilis data makro AS yang penting, termasuk laporan PDB Kuartal II dan Indeks Harga PCE Inti (pengukur inflasi pilihan The Fed).
Investor dan trader emas juga akan mengamati pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pada hari Kamis, diikuti oleh pembaruan kebijakan moneter Bank of Japan (BoJ) pada hari Jumat, yang akan berkontribusi lebih lanjut dalam menentukan lintasan jangka pendek untuk harga Emas tanpa imbal hasil.
KESIMPULAN : Hal ini membuat kita sebaiknya menunggu aksi beli lanjutan sebelum menempatkan posisi untuk kenaikan XAU/USD lebih lanjut. (YSI)