Fokus Trader Emas Pada Rilis Data Inflasi AS Pekan Ini
Data inflasi tersebut kemungkinan akan menjadi faktor kunci dalam keputusan suku bunga Federal Reserve pada pertemuannya akhir bulan ini.
Harga emas menguat tipis pada penutupan perdagangan Jumat (08/9/2023) menghentikan penurunan tiga sesi beruntun, ketika investor dan trader emas menunggu indeks harga konsumen (IHK) AS Agustus yang akan dirilis pada pekan ini.
Data inflasi tersebut kemungkinan akan menjadi faktor kunci dalam keputusan suku bunga Federal Reserve pada pertemuannya akhir bulan ini.
Emas berakhir pada Jumat (8/9/2023) hanya beberapa sen lebih tinggi setelah penurunan yang menarik harga ke level terendah dalam hampir dua minggu pada Kamis (7/9/2023). Namun, emas membukukan kerugian mingguan sebesar 1,2 persen seiring menguatnya imbal hasil obligasi pemerintah dan dolar AS secara keseluruhan.
Logam mulia telah berada di bawah tekanan jual baru pada minggu ini, “sebagian besar karena penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah,” kata analis OIB.
"Peningkatan data AS dan komentar dari anggota FOMC yang menyatakan suku bunga bisa tetap lebih tinggi, lebih lama, memberi lebih banyak pemicu untuk dinamika ini," tambahnya.
Meningkatnya imbal hasil dapat berdampak negatif bagi emas, meningkatkan peluang kerugian untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil, sementara penguatan dolar membuat harga komoditas dalam satuan lebih mahal bagi pengguna mata uang lainnya.
Data ekonomi yang lebih baik dan harga minyak yang naik ke level tertinggi pada tahun 2023 telah memicu kekhawatiran pasar bahwa Federal Reserve mungkin perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut atau membiarkannya lebih lama dari perkiraan, sehingga melemahkan harga emas sepanjang pekan.
Data IHK AS Agustus kemungkinan akan menjadi faktor kunci dalam keputusan suku bunga Federal Reserve pada pertemuannya akhir bulan ini.
“Mungkin harga emas akan menemukan pijakan yang stabil di kisaran 1.900-1.950 dolar AS sambil menunggu data inflasi minggu ini dan pertemuan The Fed pada minggu berikutnya,” kata analis OIB mengacu pada pembaruan IHK Agustus mendatang dan keputusan suku bunga bank sentral.
Sementara itu, Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Jumat (8/9é2023) bahwa persediaan grosir AS turun 0,2 persen pada Juli setelah turun sebesar 0,7 persen pada Juni. Sedangkan penjualan grosir naik 0,8 persen pada Juli setelah turun 0,8 persen pada Juni. (YSI)