Alert Rilis Data Kalender Ekonomi Penggerak Market 13 September 2023
Pk 19:30 WIB: Consumer Price Index (CPI) AS bulan Agustus 2023 (Berdampak tinggi pada USD)
Pk 13:00 WIB: Gross Domestic Product (GDP) Inggris bulan Juli 2023 (Berdampak tinggi pada GBP)
GDP dianggap sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara dan biasanya diumumkan per kuartal. Angka GDP menyatakan perubahan persentase nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu dibandingkan periode sebelumnya.
Di Inggris, sektor yang menyumbang perubahan GDP adalah produksi, jasa, konstruksi, dan pertanian. GDP Inggris dirilis oleh Office for National Statistics (ONS) 2 kali per kuartal sebagai data Preliminary dan Final. Preliminary adalah rilis awal sehingga lebih berdampak.
Namun, data Final bisa berdampak tinggi juga apabila terjadi perubahan yang signifikan. Masing-masing data GDP dihitung dalam basis kuartalan (q/q), tahunan (q/y), juga bulanan (m/m).
Preliminary GDP Inggris kuartal kedua 2023 tumbuh dari 0.1% menjadi 0.2%, lebih tinggi dari perkiraan stagnan atau 0.0%. Sektor jasa, manufaktur, konstruksi, pengeluaran konsumen, dan pengeluaran pemerintah menjadi penyumbang pertumbuhan pada periode tersebut.
Dalam basis bulanan, GDP Juni 2023 mengalami pertumbuhan 0.5%, lebih tinggi dari perkiraan 0.2%, dan menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2022.
GDP Final kuartal kedua 2023 akan dirilis 29 September mendatang, sementara GDP Juli 2023 yang akan dirilis hari ini diperkirakan mengalami kontraksi 0.2% (atau -0.2%). Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat. Begitupun sebaliknya.
Pk 19:30 WIB: Consumer Price Index (CPI) AS bulan Agustus 2023 (Berdampak tinggi pada USD)
Data inflasi dirilis oleh biro statistik tenaga kerja AS untuk mengukur persentase perubahan data CPI dibandingkan periode sebelumnya. CPI total dan CPI inti (Core CPI) yang tidak termasuk harga makanan dan energi dirilis secara bersamaan.
Masing-masing data tersebut dihitung dalam basis bulanan (month over month atau m/m) dan tahunan (year over year atau y/y). Keduanya berdampak tinggi terutama data y/y.
The Fed memperhatikan data CPI total y/y dan CPI inti y/y sebagai acuan inflasi tahunan AS. Selain itu, baik inflasi tahunan maupun bulanan (m/m) selalu menjadi fokus pada setiap FOMC meeting, sehingga data inflasi setiap bulan akan menjadi salah satu pertimbangan penting bagi The Fed untuk memutuskan kenaikan suku bunga.
CPI total y/y kembali naik dari +3.0% menjadi +3.2% pada bulan Juli lalu, namun lebih rendah dari perkiraan +3.3%. CPI inti y/y turun menjadi +4.7%, lebih rendah dari perkiraan +4.8%, dan menjadi yang terendah sejak Oktober 2021.
Untuk basis bulanan (m/m), CPI total naik 0.2%, sesuai dengan perkiraan dan sama dengan bulan sebelumnya. Sementara itu, CPI inti m/m mencapai +0.2%, sesuai dengan perkiraan dan sama dengan bulan sebelumnya.
Data inflasi bulan Juli 2023 terutama disebabkan oleh meningkatnya harga listrik (+3.0%), harga makanan (+4.9%), sewa tempat tinggal (+7.7%), biaya transportasi (+9.0%), harga pakaian (+3.2%), dan kendaraan bermotor (+3.5%).
Untuk bulan Agustus 2023, diperkirakan CPI total y/y akan kembali naik menjadi +3.6%, sedangkan CPI inti y/y diperkirakan turun menjadi +4.3%. CPI total m/m diperkirakan naik menjadi +0.6%, namun CPI inti m/m diperkirakan tetap +0.2%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat. Begitupun sebaliknya. (YSI)