Tren Rally Minyak Terus Berlanjut, Naik Hampir 5% di Pekan Lalu
Arab Saudi diperkirakan akan memperpanjang pengurangan produksi minyak sukarela untuk satu bulan lagi termasuk September, kata lima analis, untuk memberikan dukungan tambahan bagi pasar minyak. (YSI)
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September terangkat 75 sen lebih tinggi menjadi menetap di 84,99 dolar Amerika Serikat (AS) per barel di London ICE Futures Exchange.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September bertambah 49 sen menjadi ditutup pada 80,58 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Selera risiko di pasar keuangan yang lebih luas telah dipicu oleh ekspektasi yang meningkat bahwa bank-bank sentral, seperti Federal Reserve AS dan Bank Sentral Eropa mendekati akhir kampanye pengetatan kebijakan, meningkatkan prospek pertumbuhan global dan permintaan energi.
Didukung oleh pemotongan pasokan dari aliansi OPEC+ yang diumumkan awal bulan ini, kedua harga acuan minyak naik hampir 5,0 persen untuk pekan lalu, merupakan kenaikan kelima minggu berturut-turut. Harga acuan berada di jalur untuk naik lebih dari 13 persen bulan ini.
Ekspektasi permintaan bullish didorong pada Kamis (27/7), setelah produk domestik bruto kuartal kedua AS tumbuh pada 2,4 persen, mengalahkan perkiraan, mendukung pandangan Ketua Federal Reserve Jerome Powell bahwa ekonomi AS dapat mencapai apa yang disebut "soft landing."
Data baru yang dirilis pada Jumat (28/7), menunjukkan beberapa ekonomi teratas zona euro menunjukkan ketahanan yang tidak terduga pada kuartal kedua, bahkan ketika sejumlah indikator menunjukkan kelemahan baru di masa depan, karena kelemahan manufaktur dan jasa-jasa melambat.
Sementara itu, para pembuat kebijakan di China telah berjanji untuk meningkatkan langkah-langkah stimulus untuk memperkuat pemulihan pasca-COVID setelah ekonomi terbesar kedua di dunia itu tumbuh dengan kecepatan yang lemah pada kuartal kedua.
Pada sisi pasokan, rig minyak AS turun satu menjadi 529 pada minggu lalu, terendah sejak Maret 2022, kata perusahaan jasa energi Baker Hughes pada Jumat (28/7). Data tersebut merupakan indikasi pasokan di masa depan.
Bukti pengetatan meningkat, mengingat persediaan AS yang menurun dan pemotongan sukarela Arab Saudi sebesar 1 juta barel per hari, menyoroti bulan ini dapat melihat produksi minyak OPEC jatuh ke level terendah sejak musim gugur 2021.
Arab Saudi diperkirakan akan memperpanjang pengurangan produksi minyak sukarela untuk satu bulan lagi termasuk September, kata lima analis, untuk memberikan dukungan tambahan bagi pasar minyak. (YSI)