Fokus Trader Emas Pada Hasil Risalah Rapat FOMC FED Kamis Dinihari WIB Nanti
Harga emas membaik karena investor dan trader emas mulai melihat ada secercah harapan jika bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) akan melunak.
Rebound naik emas sementara ini terpantau tertahan di resistance kuat di area 1930an. Pada perdagangan Selasa (4/7/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.925,25 per troy ons. Harganya naik tipis 0,19%.
Penguatan kemarin memperpanjang tren positif emas yang terus menguat sejak Kamis pekan lalu. Dalam empat hari perdagangan tersebut, harga emas menguat 0,93%.
Harga emas terpantau masih menguat pada sesi Asia pagi hari ini. Pada perdagangan Rabu (5/7/2023) pukul 08:25 WIB, harga emas di pasar spot ada di posisi US$ 1.925,55. Harganya naik 0,04%.
Harga emas membaik karena investor dan trader emas mulai melihat ada secercah harapan jika bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) akan melunak.
Harapan muncul setelah data aktivitas manufaktur AS melambat. Data S&P Global menunjukkan PMI manufaktur AS melambat ke 46,3 pada Juni. Indeks tersebut adalah yang terendah dalam enam bulan.
PMI AS juga sudah dalam fase kontraksi selama dua bulan beruntun. Aktivitas manufaktur yang melambat menjadi sinyal jika ekonomi AS tengah melandai sehingga inflasi diharapkan juga terus turun.
AS akan mengumumkan data klaim pengangguran pada Kamis serta data pengangguran untuk Juni pada Jumat pekan ini. Data-data ini akan menjadi bahan pertimbangan The Fed dalam memutuskan kebijakan moneter pada bulan ini.
Pelaku pasar juga tengah menunggu risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) Juni pada kamis dinihari WIB nanti.
Pelaku pasar dan investor memperkirakan risalah tersebut akan menegaskan kebijakan hawkish The Fed. Investor dan banyak trader emas kini bertaruh 86% jika The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada Juli tahun ini.
Jika sampai ada kenaikan 50 bps maka harga emas akan sangat tertekan. (YSI)