Sebagai Trader Dalam Perdagangan Forex Anda Harus Memahami Apa itu Inflasi, Deflasi, Resesi Terhadap Perekonomian dan Mata Uang

Dalam berbagai artikel yang telah kami terbitkan, dimana salah satunya kami  menekankan betapa pentingnya menemukan keseimbangan antara analisis fundamental dan analisis teknis. Yang pertama membuat lebih banyak referensi ke ekonomi makro, sedangkan yang kedua lebih mengacu pada aspek teknis, yaitu grafik dan interpretasinya. Dalam belajar trading forex kali ini, kami ingin merangkum beberapa istilah yang sering Anda dengar tetapi mungkin belum sepenuhnya dipahami: resesi, inflasi, deflasi

Seperti kita ketahui, data ekonomi makro sering berdampak pada pasangan nilai mata uang, sehingga dengan mudah kita dapat memahami bagaimana ekonomi yang sehat biasanya diwakili oleh mata uang yang kuat. Atas hal tersebut mari kita bahas satu per satu kaitannya dengan perdagangan Forex.

Apa itu Resesi ?

Resesi. Dalam ekonomi makro, resesi atau kemerosotan adalah kondisi ketika produk domestik bruto (GDP) menurun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun. Resesi ekonomi yang berlangsung lama disebut depresi ekonomi.

Resesi jelas merupakan faktor negatif, yang mempengaruhi perekonomian dan dapat menyebabkan depresiasi mata uang, terutama jika situasi ini berlanjut seiring waktu. Jika kita mempertimbangkan pasangan mata uang, kita harus mempertimbangkan hubungan keduanya.

Resesi ditandai dengan tingkat pengangguran yang meningkat serta iklim investasi yang menurun. Lalu dampak nya pada Trading Forex? seorang trader harus memahami bahwa Pengaruh terhadap pasar forex di fase ini akan tampil dalam bentuk nilai tukar mata uang yang makin melemah.

Apa itu Inflasi ?

Yang kami maksud dengan inflasi adalah kenaikan tingkat harga rata-rata yang berkepanjangan. Peningkatan inflasi ini menghasilkan penurunan daya beli mata uang dan karenanya menyebabkan penurunan permintaan secara umum. Karena harga lebih tinggi, barang dan jasa lebih sedikit dapat dibeli daripada dalam situasi di mana harga lebih rendah, sehingga inflasi adalah hal yang paling mempengaruhi konsumen.

Masalah ini lebih kompleks daripada resesi. Inflasi dapat dipertimbangkan baik dari sudut pandang negatif maupun dari sudut pandang positif. Jika kenaikan harga dikombinasikan dengan daya beli yang stabil, itu berarti bahwa ekonomi suatu negara kuat, sehat dan karenanya memiliki mata uang yang kuat (terutama dalam kasus negara "tunggal"). Namun, negara yang kuat bahkan dapat memiliki masalah ekspor jika menawarkan harga yang sangat tinggi, karena mereka harus berhadapan dengan persaingan yang menawarkan harga yang lebih rendah.

Di sisi lain, jika penurunan daya beli dikombinasikan dengan inflasi, maka dapat dipastikan perekonomian suatu negara dalam kesulitan.

Apa itu Deflasi?

Deflasi didefinisikan sebagai kebalikan dari inflasi. Deflasi adalah penurunan harga, biasanya disebabkan oleh berkurangnya ketersediaan kredit. Seperti yang dapat Anda pahami, jika di satu sisi itu adalah situasi positif bagi konsumen, di sisi lain itu menciptakan spiral negatif untuk keuntungan perusahaan yang berisiko mengalami krisis, penutupan, PHK, pengangguran, dan sebagainya.

Lalu dampak Deflasi terhadap perdagangan forex? deflasi adalah penurunan harga, suatu keadaan dimana jumlah barang yang beredar melebihi jumlah uang yang beredar, sehingga harga barang-barang menjadi turun dan nilai uang meningkat. Dampak signifikan yang terjadi dari menguatnya nilai tukar mata uang adalah makin mahalnya produk-produk ekspor. sehingga, hal ini mengakibatkan turunnya daya saing produk suatu negara di pasar internasional. Permintaan mancanegara atas produk negara tersebut bakal merosot, kemudian penurunan pesanan akan mengganggu kinerja sektor industri dan manufaktur domestik.