Pasangan EURUSD Bergerak Mendekati Level 1.05000 Di Tengah Kondisi Geopolitik

FUNDAMENTAL

Sejak pembukaan sesi perdagangan waktu Asia pagi ini, pergerakan pasangan mata uang EURUSD nampaknya menemukan celah bearish secara moderat, untuk menghentukan kenaikan dalam tiga hari berturut-turut hingga mampu menyentuh level tertinggi satu minggu, yang berhasil tercatat di sesi perdagangan Jumat lalu.
Saat ini para investor sedang mencerna dampak dari laporan ketenagakerjaan bulanan AS yang dirilis dengan hasil beragam di hari Jumat lalu, namun ketegangan geopolitik di Timur Tengah telah memberikan dukungan bagi safe-haven US Dollar sehingga hal ini yang menjadi penghambat bagi pasangan mata uang EURUSD yang sebelumnya telah mendapat tekanan dari nada hawkish yang disuarakan oleh The Fed.
Nada hawkish yang tetap disuarakan oleh Federal Reserve tetap memberikan dukungan bagi prospek pengetatan kebijakan moneter The Fed, dan sekaligus juga memberikan dukungan bagi imbal hasil Treasury AS yang pada akhirnya mendorong Indeks Dollar bergerak ke kisaran yang lebih tinggi.
Pada saat bersamaan beredar spekulasi di pasar mengenai kemungkinan European Central Bank telah menghentikan siklus pengetatan kebijakan moneternya, meskipun laju inflasi di kawasan Eurozone telah melampaui target dari bank sentral tersebut, sehingga meningkatkan kekhawatiran mengenai potensi terjadinya resesi atau stagflasi di kelompok negara-negara pengguna mata uang Euro.

TEKNIKAL

Bias bearish masih terlihat pada pergerakan pasangan mata uang EURUSD dalam timeframe H4, dimana EURUSD masih bergerak di bawah garis EMA 200 dekat level 23.6% Fibonacci di level 1.05246, yang berpeluang menjadi pijakan baru bagi pasangan mata uang tersebut untuk kembali mencatat kenaikan moderat.
Target kenaikan terdekat untuk saat ini bagi EURUSD ada di kisaran 1.05713 yang berada di level 38.2% Fibonacci, sekaligus menjadi level psikologis bagi Euro untuk melanjutkan kenaikannya.
Namun jika level 1.05246 mampu di break-down maka peluang berlanjutnya tekanan jual bagi Euro akan berlanjut, dengan target penurunan ada di level support mingguan di level 1.04491.
Akan tetapi sinyal yang ditunjukkan oleh indikator RSI, yang saat ini bergerak di atas level 50%, mengindikasikan berlanjutnya dukungan bullish dari sisi teknikal di jangka pendek, mengingat bahwa saat ini pasar AS ditutup terkait libur Columbus Day sehingga trader Dollar akan menahan penempatan posisi beli mereka.