Kemilau Harga Emas Kembali Meredup, Hentikan Kenaikan 3 Hari Berturut-turut
“Para investor dan trader memang menyukai emas dalam jangka panjang, namun dua hambatan ini membatasi harga emas untuk saat ini,” tambahnya.
Harga emas jatuh ke level terendah dalam tiga minggu pada akhir perdagangan Selasa menghentikan kenaikan tiga hari berturut-turut, karena penguatan dolar Amerika Serikat (AS) memberikan tekanan terhadap logam mulia ketika para trader emas menunggu data inflasi AS terbaru Rabu malam WIB nanti.
Indeks dolar, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,2 persen menjadi 104,72 pada perdagangan Selasa (12/9). Sejak mencatat level terendah tahun ini pada 13 Juli, indeks dolar AS telah naik lebih dari 4,0 persen, menurut data FactSet.
Penguatan dolar, "hambatan bagi emas, terus berlanjut dengan hanya beberapa kemunduran kecil di sepanjang perjalanannya," kata analis OIB. "Yang lebih penting, imbal hasil obligasi pemerintah AS jangka panjang terus mengalami tren lebih tinggi."
“Para investor dan trader memang menyukai emas dalam jangka panjang, namun dua hambatan ini membatasi harga emas untuk saat ini,” tambahnya.
Prospek kenaikan suku bunga lagi dari Federal Reserve pada pertemuan November juga melemahkan harga emas. Investor dan trader emas juga menunggu indeks harga konsumen (IHK) AS untuk Agustus, yang merupakan ukuran utama inflasi, yang akan dirilis pada Rabu makam WIB nanti.
Prospek inflasi dan suku bunga AS tetap tinggi, menunjukkan adanya tekanan yang lebih besar terhadap harga emas dalam beberapa bulan mendatang.
Sementara itu, Federasi Bisnis Independen Nasional mengatakan pada Selasa (12/9) bahwa indeks optimisme usaha kecil turun menjadi 91,3 pada Agustus dari 91,9 pada Juli, menjaganya jauh di bawah rata-rata indeks selama 49 tahun yaitu 98 selama 20 bulan berturut-turut. (YSI)