Investor tak terkesan oleh Reli Wall Street

Reli saham AS kemarin gagal menggoda investor Asia. Dow Jones Industrial Average menguat 1% di hari Rabu didorong sektor Bahan Dasar dan Siklikal Konsumen, sedangkan NASDAQ Composite hanya menguat 0.38% pada akhir sesi karena sektor Teknologi lambat

Sep 1, 2019 - 16:16
 0  600
Investor tak terkesan oleh Reli Wall Street
Investor tak terkesan oleh Reli Wall Street

By Hussein Sayed, Chief Market Strategist (Kawasan Teluk, Timur Tengah, dan Afrika Utara)

  • Saham Asia melemah walau Wall Street mengalami reli
  • Imbal hasil obligasi pemerintah terus menurun
  • Pound anjlok karena Perdana Menteri Inggris bekukan parlemen

 

Reli saham AS kemarin gagal menggoda investor Asia. Dow Jones Industrial Average menguat 1% di hari Rabu didorong sektor Bahan Dasar dan Siklikal Konsumen, sedangkan NASDAQ Composite hanya menguat 0.38% pada akhir sesi karena sektor Teknologi lambat. Walaupun Indeks Volatilitas turun 5%, sentimen tak terpengaruh karena reli saham tidak diikuti oleh peningkatan volume trading, dan kurva imbal hasil 2-10 tahun AS tetap mengalami inversi selama lima hari berturut-turut.

Selama sengketa dagang AS-Tiongkok belum terselesaikan, reli saham sepertinya tidak bisa berkelanjutan, dan karena tarif dagang baru akan diberlakukan pekan depan, data ekonomi akan mengalami dampak negatif lebih lanjut. Karena itu, investor terus mengalirkan dananya ke obligasi negara jangka panjang, dan imbal hasil obligasi 30-tahun AS mencapai rekor terendah 1.90% di hari Rabu.

Sebagian besar indeks saham Asia berada di zona merah, dan kontrak berjangka AS mengindikasikan pembukaan yang lebih rendah di Wall Street.

Pound terpukul karena kekhawatiran Brexit tanpa kesepakatan

Di pasar mata uang, Pound meneruskan penurunan kemarin setelah Ratu Elizabeth menyetujui rencana Perdana Menteri Inggris Boris Johnson untuk membekukan parlemen. Permintaan untuk membekukan Parlemen mulai 9 September hingga 14 Oktober meningkatkan probabilitas hard Brexit atau bahkan Brexit tanpa kesepakatan.  Partai-partai oposisi akan sangat melawan pembekuan parlemen dengan membawanya ke pengadilan, dan kemungkinan besar melanjutkan dengan voting tidak percaya.

Investor kini sangat mengkhawatirkan risiko resesi parah jika Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan. PDB Inggris sudah merosot 0.2% di Q2 dan perkembangan dewasa ini dapat mengakibatkan perlambatan yang lebih buruk lagi. Bank Sentral Inggris kemungkinan memangkas suku bunga sebelum akhir tahun jika situasi semakin memburuk, dan ini akan semakin memukul Pound. Volatilitas trading GBP dapat semakin meningkat dalam beberapa hari mendatang, namun risikonya lebih ke arah bawah, dengan kemungkinan menguji 1.20 di jangka pendek.

Sanggahan: Isi dari artikel ini terdiri dari pendapat-pendapat pribadi dan tidak seharusnya ditafsirkan sebagai sesuatu yang berupa nasihat investasi pribadi dan/atau lainnya dan/atau suatu penawaran dari dan/atau permohonan untuk transaksi pada instrumen keuangan dan/atau sebuah jaminan dan/atau prediksi atas kinerja di masa depan. ForexTime (FXTM), para afiliasinya, agen, direktur, petugas atau pegawainya tidak memberikan jaminan atas akurasi, keabsahan, batas waktu atau keutuhan dari informasi atau data yang disediakan dan tidak memikul tanggung jawab atas semua kerugian yang dapat timbul dari segala investasi yang didasarkan pada hal tersebut.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

FXTM Indonesia Merek FXTM diluncurkan pada tahun 2011 dengan visi unik menyediakan ketentuan trading terbaik, edukasi berkualitas dan perangkat trading canggih terbaik di industri Forex