Indeks Dollar (DXY) Berupaya Rebound Di Tengah Sentimen PMI Yang Lemah
Komentar dari Menteri Keuangan AS Janet Yellen terkait pengumuman pengurangan produksi minyak oleh OPEC+, disinyalir akan menambah ketidakpastian mengenai prospek pertumbuhan global
FUNDAMENTAL
Indeks Dollar berfluktuasi di atas level support 102.00 selama sesi Asia pagi ini, seiring munculnya kembali sentimen risk appetite yang didukung oleh aksi para investor yang diilhami oleh antisipasi terhadap jeda pengetatan kebijakan moneter yang kemungkinan akan dilakukan oleh Federal Reserve.
Hal ini pula lah yang mendorong kenaikan permintaan obligasi pemerintah AS, selain itu komentar dari Menteri Keuangan AS Janet Yellen terkait pengumuman pengurangan produksi minyak oleh OPEC+, disinyalir akan menambah ketidakpastian mengenai prospek pertumbuhan global.
Jeda awal pengetatan kebijakan moneter, Mayoritas didorong oleh data ISM Manufacturing PMI yang lebih lemah dibandingkan perkiraan, telah meningkatkan kemungkinan terjadinya resesi, ditambah indeks pesanan baru yang mengalami kontraksi di bawah perkiraanya.
Pekan ini data tenaga kerja akan menghadirkan gambaran yang lebih jelas mengenai panduan suku bunga .
TENIKAL
Setelah sempat alami tekanan turun yang cukup tajam di sesi perdagangan semalam, laju indeks Dollar masih tetap bertahan di jalur penurunan dalam bearish regression channel dalam timeframe H4, yang menunjukkan adanya telanan jual moderat yang berlanjut selama sepekan ini.
Untuk pergerakan rebound nampaknya indeks Dollar harus mampu break-up area psikologis di dekat garis sinyal EMA 50 yang masih menjadi resisten dinamis bagi indeks Dollar. Sedangkan resisten awal ada di kisaran 103.35 yang menjadi level acuan bagi indeks Dollar untuk merubah arah trend pergerakannya.
Peluang rebound sepertinya masih dapat berlanjut selama sesi Asia hingga menjelang memasuki sesi perdagangan Eropa siang ini, yang mana hal ini dapat terlihat dari crossing garis MA 14 dalam indikator RSI, yang semakin membuka dukungan bullish moderat.