Trader Pintar "WAJIB TAHU" Seputar Isi Risalah FOMC Kamis Dinihari WIB tadi
Risalah The Fed langsung disambut negatif pelaku pasar emas. Pasalnya, masih adanya kenaikan membuat dolar AS bisa terus menguat sehingga emas semakin mahal dibeli dan kurang menarik.
Dalam risalah tersebut, mayoritas pejabat The Fed menginginkan kelanjutan kenaikan suku bunga karena inflasi belum mengarah ke kisaran target mereka yakni 2%. Namun, The Fed menginginkan kenaikan suku bunga dengan tingkatan yang lebih rendah.
Sebagai catatan, The Fed sudah mengerek suku bunga acuan sebesar 500 bps menjadi 5-5,25% sejak Maret tahun lalu.
The Fed menjelaskan mereka memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 5-5,25% pada Juni lalu untuk menilai dampak kenaikan selama ini.
"Ekonomi menuju headwind karena kondisi kredit yang ketat, termasuk karena suku bunga yang lebih tinggi," tulis risalah tersebut.
Risalah tersebut juga menggambarkan jika ada perbedaan di antara anggota The Fed terkait kenaikan suku bunga.
Dua dari 18 partisipan menginginkan kenaikan sekali lagi tahun ini. Sebanyak 12 anggota menginginkan kenaikan dua kali lagi atau lebih.
Semua anggota sepakat jika mereka melihat inflasi masih jauh dari harapan The Fed yakni di kisaran 2%. Seperti diketahui, inflasi AS mencapai 4% (year on year/yoy) pada Mei 2023.
"Partisipan lebih condong kepada kenaikan 25 bps karena pasar tenaga kerja yang masih ketat dan aktivitas ekonomi yang masih kuat. Hanya ada sedikit tanda-tanda yang menandai inflasi bergerak sejalan dengan target Komite," tulis risalah tersebut.
Risalah The Fed langsung disambut negatif pelaku pasar emas. Pasalnya, masih adanya kenaikan membuat dolar AS bisa terus menguat sehingga emas semakin mahal dibeli dan kurang menarik.
Risalah The Fed akan membuat harga emas melandai dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang, emas mungkin akan dicari bagi mereka yang berburu harga rendah. (YSI)