Indeks Dollar (DXY) Bergerak Di Kisaran 101.00, Fokus Terhadap Data GDP AS
Dewan Perwakilan Rakyat AS pada hari Rabu meloloskan RUU untuk menaikkan batas utang negara $31,4 triliun, yang menentang Presiden Joe Biden dengan melampirkan pemotongan pengeluaran besar-besaran untuk dekade berikutnya
FUNDAMENTAL
Seiring kegagalan Indeks Dollar untuk memperpanjang rebound korektif sebelumnya dari level terendahnya dalam dua minggu, di tengah optimisme pasar yang bersikap hati-hati selama sesi perdagangan Asia hari ini, sehinggagagal untuk mengimbangi kecemasan terhadap sektor perbankan yang berasal dari First Republic Bank (FRB) serta pengesahan RUU dari DPR AS yang mengedepankan diskusi mengenai peningkatan plafon hutang pemerintah AS untuk menghindari default.
Dewan Perwakilan Rakyat AS pada hari Rabu meloloskan RUU untuk menaikkan batas utang negara $31,4 triliun, yang menentang Presiden Joe Biden dengan melampirkan pemotongan pengeluaran besar-besaran untuk dekade berikutnya.
Juru bicara Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden Joe Biden menjelaskan bahwa RUU ini tidak memiliki peluang untuk menjadi undang-undang, menyusul adanya bagian dari "Limit, Save, Grow Act", yang menantang optimisme awal seputar RUU itu di tengah kekhawatiran diskusi yang panjang serta sulit mengenai masalah utama pemerintah AS saat ini.
Fokus pasar selanjutnya Indeks Dollar kemungkinan akan melanjutkan kinerja suramnya, di tengah kondisi hati-hati di pasar menjelang dirilisnya data Produk Domestik Bruto AS untuk periode kuartal pertama, yang diperkirakan akan turun menjadi 2.0% di tingkat tahunan, dari 2.6% sebelumnya.
TEKNIKAL
Pola perdagangan Symmetrical Triangle telah terbentuk dari harga Indeks Dollar dalam timeframe H4, dimana pola ini adalah pola perdagangan berkelanjutan, yang artinya masih terbuka peluang berlanjutnya tekanan jual bagi DXY di sesi perdagangan Kamis ini.
Tekanan jual bagi Indeks Dollar juga terkonfirmasi dari pergerakan Indeks yang masih berada di jalur penurunan dalam Bearish Regression Channel, dengan level psikologis di 100.91, sebagai batas konfirmasi perubahan trend pergerakan harga intraday.
Jika mengacu pada sejumlah sinyal yang ditunjukkan oleh indikator teknikal, maka dapat dilihat bahwa sinyal dari indikator Alligator masih memberikan cerminan berlanjutnya bias bearish jangka pendek.
Sementara indikator RSI 14 menunjukkan pergerakan garis sinyal di bawah 50%, sekaligus mendekati area Oversold yang justru membuka peluang adanya rebound korektif dalam range harga yang sempit.