ALERT RILIS DATA KALENDER EKONOMI PENGGERAK MARKET 13 JULI 2023
Pk 13:00 WIB: data Gross Domestic Product (GDP) Inggris bulan Mei 2023 (Berdampak tinggi pada GBP) Pk 19:30 WIB: data Producer Price Index (PPI) AS bulan Juni 2023 (Berdampak tinggi pada USD) Pk 19:30 WIB: data Jobless Claims AS per 7 Juli 2023 (Berdampak medium-tinggi pada USD)
Pk 13:00 WIB: data Gross Domestic Product (GDP) Inggris bulan Mei 2023 (Berdampak tinggi pada GBP)
GDP dianggap sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara dan biasanya diumumkan per kuartal.
Angka GDP menyatakan perubahan persentase nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu dibandingkan dengan periode sebelumnya. Di Inggris sektor yang menyumbang perubahan GDP adalah produksi, jasa, konstruksi dan agrikultur.
GDP Inggris dirilis oleh Office for National Statistics (ONS) 2 kali per kuartal yaitu preliminary dan final, masing-masing dalam basis kuartal (q/q) dan tahunan (q/y).
Preliminary adalah rilis awal sehingga lebih berdampak, namun jika pada data final terjadi perubahan yang signifikan, maka akan bisa berdampak tinggi juga. Disamping itu, GDP Inggris juga dirilis setiap bulan dalam basis bulanan atau m/m.
GDP Inggris kuartal pertama 2023 tumbuh 0.1%, sesuai dengan perkiraan dan sama dengan kuartal sebelumnya. Sektor investasi bisnis menjadi penyumbang pertumbuhan kuartal pertama 2023. Dalam basis bulanan, GDP bulan April 2023 mengalami kenaikan 0.2%, sesuai dengan perkiraan dan menjadi yang tertinggi dalam 3 bulan terakhir.
GDP Preliminary kuartal kedua tahun 2023 akan dirilis pada 11 Agustus mendatang, sementara untuk GDP bulan Mei 2023 yang akan dirilis hari ini diperkirakan akan mengalami kontraksi 0.3% (atau -0.3%). Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat. Begitupun sebaliknya.
Pk 19:30 WIB: data Producer Price Index (PPI) AS bulan Juni 2023 (Berdampak tinggi pada USD)
Indikator yang juga disebut Finished Goods PPI atau Wholesale Prices ini mengukur inflasi ditingkat produsen, yaitu persentase perubahan harga barang dan jasa di tingkat produsen yang akan mempengaruhi inflasi ditingkat konsumen, karena kenaikan atau penurunan harga dari produsen akan dibebankan ke konsumen.
Kriteria PPI juga mencakup jasa konstruksi, belanja pemerintah dan ekspor.
Ada 2 data yang dirilis yaitu PPI inti (Core PPI) yang tidak termasuk energi dan bahan makanan, dan PPI total, masing-masing untuk m/m (month over month) yang dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan y/y (year over year) yang dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya. PPI inti tidak termasuk harga makanan dan energi.
PPI total AS bulan Mei lalu turun 0.3% (atau -0.3%), lebih rendah dari perkiraan yang akan turun 0.1%, dan juga lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 0.2%. Untuk basis tahunan (y/y) PPI total naik 1.1%, terendah sejak bulan Desember 2020.
Penurunan terjadi pada harga gasoline, bahan makanan, dan harga material besi dan baja, sementara sektor jasa mengalami kenaikan. PPI inti bulan Mei 2023 m/m naik 0.2%, sesuai dengan perkiraan dan sama dengan bulan sebelumnya.
Untuk bulan Juni 2023 diperkirakan PPI total m/m dan PPI inti m/m akan naik 0.2%, dan PPI total y/y diperkirakan naik 0.4%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat. Begitupun sebaliknya.
Pk 19:30 WIB: data Jobless Claims AS per 7 Juli 2023 (Berdampak medium-tinggi pada USD)
Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja.
Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi. Ada 2 data yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims.
Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data initial.
Minggu lalu, Jobless Claims AS bertambah sebanyak 12,000 klaim menjadi 248,000 klaim, lebih tinggi dari perkiraan 247,000 klaim. Sementara itu klaim rata-rata dalam 4 minggu terakhir turun menjadi 253,250 klaim, terendah dalam 3 minggu.
Untuk minggu ini diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan kembali naik menjadi 251,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat. Begitupun sebaliknya. (YSI)