Sentimen Dovish The Fed & Kecemasan Perbankan Membebani Indeks Dollar, Fokus Pasar Tertuju Ke ECB
Sesuai perkiraan pasar sebelumnya, Federal Reserve menaikkan suku bunga 0.25% ke level tertingginya sejak 2007 di 5.25%, dimana Ketua The Fed Jerome Powell bersikap positif sembari mengesampingkan kekhawatiran terhadap sektor perbankan serta mengisyaratkan bahwa diperlukan jeda dalam siklus kenaikan suku bunga guna melihat data ekonomi terlebih dahulu sebagai bahan pertimbangan untuk menyesuaikan dengan laju pengetatan kebijakan moneternya.
FUNDAMENTAL
Meskipun The Fed telah menaikkan suku bunga 25 bps dinihari tadi, namun nada dovish yang disuarakan oleh para penentu kebijakannya telah membebani Indeks Dollar, dimana ukuran Greenback terhadap enam mata uang utama ini ditekan hingga berada di bawah 101.30 sejak awal pembukaan sesi Asia pagi ini, di tengah kekhawatiran default hutang pemerintah AS serta gejolak di sektor perbankan.
Sesuai perkiraan pasar sebelumnya, Federal Reserve menaikkan suku bunga 0.25% ke level tertingginya sejak 2007 di 5.25%, dimana Ketua The Fed Jerome Powell bersikap positif sembari mengesampingkan kekhawatiran terhadap sektor perbankan serta mengisyaratkan bahwa diperlukan jeda dalam siklus kenaikan suku bunga guna melihat data ekonomi terlebih dahulu sebagai bahan pertimbangan untuk menyesuaikan dengan laju pengetatan kebijakan moneternya.
Terlepas dari sentimen dovish yang ditunjukkan oleh The Fed, krisis sektor perbankan serta kekhawatiran default hutang yang berpeluang menyebabkan hilangnya 8.3 juta pekerjaan, menjadi faktor yang semakin memberikan tekanan terhadap US Dollar.
Sementara itu fokus pasar hari ini akan tertuju kepada pertemuan kebijakan moenter dari European Central Bank yang tentunya akan menimbulkan fluktuasi pasar yang cukup besar.
TEKNIKAL
Tekanan jual bagi DXY nampaknya masih akan berlanjut hingga menjelang sesi perdagangan waktu Eropa siang hari ini, dan hal ini jelas terlihat dari sisi teknikal, dimana sinyal yang ditunjukkan indikator Alligator telah mengkonfirmasi adanya tekanan bearish jangka pendek bagi Indeks Dollar, namun masih berada di zona konsolidasi antara 102.23 dan 100.79.
Level 102.23 masih menjadi level kunci bagi terbentuknya dukungan bullish secara teknikal, dengan level psikologis ditunjukkan oleh garis SMA 200,sedangkan level support 100.79 berpeluang menjadi pijakan bagi terbentuknya rebound jangka pendek, untuk memasuki area bullish swing movement di kisaran 101.23 - 101.53.
Peluang adanya rebound bullish bagi DXY juga terlihat dari pergerakan sinyal dalam indikator RSI 14, yang saat ini telah berada di kisaran 30%, mendekati area Oversold untuk membuka peluang minat beli Dollar secara teknikal.