RISALAH REVIEW N OUTLOOK NEWS FX 21 AGUSTUS 2023
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,18 persen menjadi 103,27 pada akhir perdagangan.
Greenback stagnan cenderung menurun terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat setelah inflasi kawasan euro menunjukkan tanda-tanda pelambatan marjinal.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,18 persen menjadi 103,27 pada akhir perdagangan.
Menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh Kantor Statistik Uni Eropa, di sesi Eropa Jumat (18/8) tingkat inflasi tahunan kawasan euro mencapai 5,3 persen pada Juli, turun dari 5,5 persen pada Juni.
Setahun sebelumnya, angka itu 8,9 persen. Inflasi tahunan Uni Eropa adalah 6,1 persen pada Juli tahun ini, turun dari 6,4 persen pada Juni. Setahun sebelumnya, angka itu 9,8 persen.
Kantor Statistik Nasional Inggris juga mengatakan di sesi Eropa Jumat (18/8) bahwa volume penjualan Inggris di supermarket turun 2,6 persen pada Juli setelah kenaikan pada Juni, yang lebih besar dari perkiraan para ekonom.
Ekspektasi suku bunga Inggris yang lebih tinggi dalam beberapa bulan mendatang mendukung pound Inggris dan mendorong imbal hasil obligasi pemerintah Inggris semakin tinggi.
Meski berakhir stagnan pada penutupan perdagangan Jumat (18/8), reli Greenback versus major currencies berlanjut 5 pekan berturut-turut.
Dengan demikian, Indeks Dolar AS (DXY) sejauh ini telah membukukan kenaikan 1.54% sejak awal Agustus.
Aksi profit taking sempat terlihat pada hari Kamis dan Jumat, setelah People's Bank of China (bank sentral China/PBoC) mengatakan akan terus menggelontorkan lebih banyak likuiditas dalam upaya untuk mendukung pemulihan ekonomi negara.
Namun, Dolar AS masih didukung oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan mempertahankan pengetatan lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
Hal ini juga dikonfirmasi oleh rilis notulen rapat The Fed pada Kamis yang menunjukkan bahwa sebagian besar pengambil kebijakan mendukung kenaikan suku bunga untuk meredam inflasi yang tinggi.
Sementara itu, pekan ini kita akan disibukkan dengan rilis data PMI Zona Euro, Inggris dan AS.
Data-data tersebut akan menjadi fokus investor dan diperkirakan berdampak tinggi mempengaruhi sentimen pasar.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0878 dari 1,0857 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2740 dari 1,2728 pada sesi sebelumnya.
Dolar AS dibeli 145,2980 yen Jepang, lebih rendah dari 146,0890 yen Jepang pada sesi sebelumnya.
Dolar AS naik menjadi 0,8824 franc Swiss dari 0,8797 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3545 dolar Kanada dari 1,3546 dolar Kanada. (YSI)