AUDUSD Tertekan Oleh Data Inflasi Australia Yang Suram, Fokus Data US Durable Good Orders
Laporan pendapatan FRB yang mengecewakan serta ditambah dengan penolakan pihak eksekutif dalam menjawab pertanyaan serta tidak ada panduan pendapatan untuk memicu gelombang baru kegelisahan perbankan.
FUNDAMENTAL
Pergerakan pasangan mata uang AUDUSD semakin mendapat beban dari kekhawatiran terbaru terhadap sektor perbankan setelah laporan pendapatan First Republic Bank yang tidak sesuai harapan serta diskusi penetapan plafon hutang pemerintah AS, terlepas dari sebagian besar data inflasi Australia yang suram.
Laporan pendapatan FRB yang mengecewakan serta ditambah dengan penolakan pihak eksekutif dalam menjawab pertanyaan serta tidak ada panduan pendapatan untuk memicu gelombang baru kegelisahan perbankan.
Sebagian besar data AS yang optimis nampaknya membuat pihak seller di pasangan AUDUSD tetap menaruh harapan, di tengah bias dovish yang disuarakan oleh Reserve Bank of Australia (RBA).
Pasca reaksi terhadap angka inflasi utama Australia, saat ini fokus perhatian para pedagang AUDUSD akan tertuju pada katalis risiko yang lebih jelas menjelang dirilisnya data Durable Good Orders AS untuk bulan Maret yang lalu.
TEKNIKAL
Tekanan jual terhadap pasangan mata uang AUDUSD dapat terlihat jelas dengan pola crossing Moving Average dalam timeframe H4, untuk menguji kisaran support di 0.6563 yang berada di level 0% Fibonacci, yang sekaligus juga menjadi batasan bagi terbukanya peluang Buy Limit.
Sementara itu jika level 0% Fibonacci mampu di break-down maka peluang terjadinya Sell Break akan semakin terbuka, yang mana tekanan jual secara teknikal mendapat dukungan dari sinyal yang ditunjukkan oleh indikator RSI yang saat ini telah bergerak di bawah level 30% sehingga semakin memperkuat kecenderungan bearish dalam jangka pendek.